Selasa, 27 Mei 2014




MAKALAH
MANAJEMEN REPRODUKSI dan INSEMINASI BUATAN
“Inseminasi Buatan pada Ayam”
Dosen Pengampu: Nurul Isnaini


KELOMPOK D1
                 Zainur Roziqin                        125050100111006
                 Syarif Hidayat                        125050100111008
                 Yassir Fadli                             125050100111010
                 Anifiati Ningrum                     125050100111016
                 Nana Irhamna F.L.                 125050100111018
                 Ayu Melia Sades                    125050100111031
                 Aninda Agustina Putri            125050100111046
                 Agus Triawan                          125050100111050
                 Ahmad Alfan                           125050100111071
                                                       
Kelas D
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Inseminasi Buatan pada Ayam” ini tepat waktu.
            Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu “Nurul Isnaini” selaku Dosen Pengampu  dalam mata kuliah ini.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi–materi yang ada. Materi–materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentunya dalam mempelajajari inseminasi buatan pada ayam.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 27 Mei 2014


                                                                                                Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR IS................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN                
1.1  Latar belakang..............................................................................................
1.2  Rumusan masalah ........................................................................................
1.3  Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Arti dan Tujuan Inseminasi Buatan (IB).......................................................
2.2 Keuntungan Inseminasi Buatan....................................................................
2.3 Pemilihan Induk dan Pejantan  .....................................................................
2.4 Persiapan Induk dan Pejantan.......................................................................
2.5 Persiapan Alat dan Bahan.............................................................................
2.6 Pengambilan Sperma (Semen).......................................................................
2.7 Pelaksanaan Inseminasi Buatan....................................................................
2.8 Evaluasi Keberhasilan Inseminasi Buatan.....................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

                                                             BAB I


 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ayam buras sudah dikenal masyarakat Indonesia dan penyebarannyapun telah merata terutama di pedesaan. Karena perawatannya mudah, daya tahan hidupnya cukup tinggi, adaptasi dengan lingkungan dan makanan mudah serta lebih digemari masyarakat karena baik daging maupun telurnya memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras.  Perkembangbiakan ayam ini pada umumnya masih dilakukan dengan cara alami, dan dibiarkan kawin  dengan sendirinya, sehingga perbanyakan bibit baik untuk keperluan penelitian maupun usaha komersial masih terbatas.
            Inovasi teknologi Inseminasi Buatan (IB) merupakan alternatif pemecahan masalah tentang pengadaan bibit dalam waktu singkat serta digunakan untuk memperbanyak ternak bibit unggul atau untuk keperluan penelitian. Inseminasi buatan pada ayam merupakan suatu proses pemasukan semen ke dalam saluran reproduksi ayam betina dengan bantuan manusia. Pelaksanaan IB pada ayam masih terasa asing bagi peternak kecil, padahal prospek dan keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan IB ini cukup baik. Keuntungan yang akan diperoleh dengan melaksanakan IB antara lain : (1) mempertinggi efisiensi penggunaan pejantan unggul, (2) menghemat biaya, menghemat tenaga pemeliharaan dan menghindari bahaya, (3) pejantan yang dipakai telah mengalami seleksi terlebih dahulu secara teliti, (4) mencegah penularan penyakit, dan (5) meningkatkan efisiensi reproduksi (Toelihere, 1993).
Manajemen penampungan semen sangat penting dilakukan oleh peternakan pembibitan yang menerapkan teknik IB. Seekor pejantan yang sudah dewasa kelamin setiap saat dapat mengeluarkan semen, tetapi untuk menghasilkan semen yang berkualitas baik diperlukan pengaturan frekuensi penampungan semen yang tepat.
            Berdasarkan potensi produksi dari ayam buras, maka dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai inseminasi buatan pada ayam buras.

1.2  Rumusan Masalah
a)      Apakah arti,  tujuan dan keuntungan Inseminasi Buatan?
b)      Apa sajakah persiapan sekaligus pelaksanaan Inseminasi Buatan? 
c)      Bagaimanakah evaluasi keberhasilan Inseminasi Buatan?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah adalah untuk memberi pemahaman mengenai seluk beluk teknik IB pada ayam buras, dan dari apa yang dipaparkan mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi usaha pembibitan ternak  ayam buras dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

BAB II
 PEMBAHASAN

2.1 Arti dan Tujuan Inseminasi Buatan (IB)
            Inseminasi Buatan pada ayam adalah teknik mengawinkan secara buatan dengan memasukkan sperma ayam jantan yang telah diencerkan dengan NaCl Fisiologis ke dalam saluran reproduksi ayam betina yang sedang berproduksi. 
Penerapan teknik IB pada Intensifikasi ayam buras yang dipelihara dalam kandang batere dengan tujuan antara lain:
• Meningkatkan kemampuan reproduksi ayam betina untuk menghasilkan telur tetas.
• Meningkatkan produksi DOC yang seragam dalam waktu relatif singkat.
2.2 Keuntungan Inseminasi Buatan
            Keuntungan lnseminasi Buatan dibandingkan perkawinan secara alami dalam pengadaan DOC adalah:
§  Penggunaan pejantan relatif lebih sedikit (efisien).
§  Memungkinkan dilakukannya seleksi dan persilangan antar induk yang memiliki mutu genetik unggul, sehingga dapat dihasilkan DOC unggul untuk tujuan tertentu (telur, daging atau keduanya).
§  Memungkinkan dilakukannya persilangan bagi ayam jantan unggul yang sulit melakukan perkawinan secara alami.
§  Dapat menghasilkan DOC dalam jumlah banyak, seragam dan dengan waktu relatif singkat.
§  Memungkinkan dilakukannya persilangan dengan ayam jenis lain.
2.3 Pemilihan Induk dan Pejantan 
a. Pemilihan Induk (ayam betina) 
Induk yang baik untuk Inseminasi Buatan, harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
§  Sehat dan tidak cacat
§  Berproduksi tinggi
§  Berumur 7 hingga 12 bulan
§  Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama
§  Induk tersebut harus sedang berproduksi
§  Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang batere individu. 
b. Pemilihan Pejantan 
Pejantan yang baik untuk Inseminasi Buatan memiliki syarat antara lain :
1. Sehat, tidak cacat dan memiliki nafsu kawin yang, balk.
2. Berumur 1,5 sampai 3 tahun
3. Memiliki mutu genetik yang balk
4. Sudah terlatih diambil spermanya
5. Mempunyai hubungan keluarga yang jauh dengan induk yang akan di inseminasi.
6. Pemeliharaan pejantan tidak dicampur dengan induk.

2.4 Persiapan Induk dan Pejantan
            Ayam yang sudah terpilih sesuai dengan persyaratan tersebut di atas, diatur dalam kandang sistem batere tunggal yang nyaman. Untuk menghilangkan stress pada ayam karena perubahan suasana kandang maka dapat diberikan vitamin anti stress.

2.5 Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah : alat suntik (spuit), tabung penampung sperma, tabung pengencer, NaCl Fisiologis 0,9% (pengencer sperma) dan kain lap. Alat dan bahan ini dapat diperoleh di apotek dan setiap kali digunakan dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).

2.6 Pengambilan Sperma (Semen)
            Pengambilan sperma dilakukan oleh 2 orang (satu orang memegang dan mengurut ayam sementara yang lain menampung sperma dengan tabung penampung sperma). Pengambilan sperma dapat dilakukan 3-5 kali seminggu pada sore hari diatas pukul 15.00. Sperma yang sudah diperoleh diencerkan dengan menggunakan NaCl Fisiologis sehingga dapat membuahi banyak betina. Sperma yang sudah diencerkan jangan disimpan terlalu lama dan harus dihindarkan dari sinar matahari secara langsung. 
Pengambilan sperma dilaksanakan dalam berbagai tahapan sebagai berikut: 
1.      Bersihkan kotoran yang menempel pada anus dan sekitarnya. 
2.      Ayam jantan diapit diantara lengan dan badan, kemudian dilakukan rangsangan dengan cara mengurut berulangkali pada bagian punggung yaitu dari bagian pangkal leher sampai pangkal ekor. 
3.      Dengan rangsangan tersebut ayam akan reaksi, ditandai dengan meregangnya bulu ekor ke atas dan pada saat yang bersamaan tekan bagian bawah ekor maka alat kelamin akan mengeluarkan sperma berwarna putih agak kental, selanjutnya ditampung dengan tabung penampung. 
4.      Encerkan sperma dengan larutan infuse atau NaCl Fisiologis 0,9% dengan perbandingan 1 : 6-10. Caranya sedot NaCl Fisiologis dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung yang sudah berisi sperma, goyangkan secara perlahan hingga bercampur dan siap untuk dimasukkan kedalam saluran reproduksi betina. Umur sperma yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit.

2.7 Pelaksanaan Inseminasi Buatan
            Inseminasi Buatan pada ayam buras dapat dilakukan dengan dua metode yaitu: 
1. Metode intra vaginal artinya sperma disuntikkan ke dalam vagina dengan kedalaman ± 3 cm. 2. Metode intra uterin artinya sperma dimasukkan ke bagian uterus dengan kedalaman ± 7-8 cm.
  
Tahapan kegiatan pelaksanaan Inseminasi Buatan adalah:
1.      Bersihkan kotoran yang menempel di anus dan sekitarnya dengan menggunakan tissue pembersih. 
2.      Pelaksanaan Inseminasi Buatan dilakukan 2 orang, melaksanakan 1 orang memegang ayam dan 1 orang Inseminasi Buatan. 
3.      Tekan bagian tubuh dibawah anus hingga terlihat saluran reproduksi (sebelah kid) dan saluran kotoran (sebelah kanan). 
4.      Sperma yang sudah diencerkan disedot dengan spuit tanpa jarum sebanyak 0,1-0,2 ml kemudian dimasukkan kedalam alat kelamin betina. 
5.      Berikan vitamin anti stress pada ayam yang di inseminasi. 6. Untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya Inseminasi Buatan diulang 3 hari setelah Inseminasi Buatan yang sebelumnya.























DAFTAR PUSTAKA
Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa, Bandung.